Memahami Kolesterol (Meluruskan Pengertian Kolesterol bag 1 dari 2)

LDII SULUT | Lembaga Dakwah Islam Indonesia Provinsi Sulawesi Utara

Memahami Kolesterol (Meluruskan Pengertian Kolesterol bag 1 dari 2)

“Dapat mengobati kolesterol, asam urat, radang sendi, kencing manis dan segala macam penyakit kronik…”

 

Begitu gencarnya promosi yang dilakukan oleh pengobatan-pengobatan alternatif yang katanya tidak memilik efek samping karena terbuat dari bahan alami. Obat-obatan herbal, terapi aura dan seterusnya. Banyak yang sembuh, banyak pula yang tetap dalam keadaannya atau malah jatuh ke keadaan yang lebih buruk.

 

“Dok, saya sakit kepala.  Mungkin kolesterol yah?”

“Saya sudah 3 hari sakit lutut dok, kayaknya kolesterolku naik…. ”

 

Sedikit dari pertanyaan yang disampaikan dari pasien kepada dokter saat mereka berobat. Dengan analisa singkat dapat disimpulkan bahwa gencarnya promosi yang dilakukan oleh pengobatan alternatif yang menempatkan kolesterol dan asam urat sebagai sebuah ‘penyakit’ membuat kita, keluarga dan sanak famili mulai merasa ketakutan dengannya.  Meskipun analisa ini dangkal dan sepertinya cenderung menyalahkan, tidak sedikit dari kita yang awam dengan masalah kesehatan akan berpikir seperti itu.  Kolesterol dan asam urat adalah penyakit yang harus disembuhkan.  Apakah betul? Silahkan tanya ke pribadi kita masing-masing.

Artikel ini dibuat demi meluruskan pengertian tentang kolesterol. Untuk Asam urat akan kita bahas di artikel berikutnya.

Pengertian Kolesterol adalah molekul hidro-karbon organik yang diproduksi oleh semua binatang dan juga manusia.  Ia merupakan sebuah lemak yang dapat disintesis oleh semua sel-sel yang ada di tubuh binatang atau manusia itu karena diperlukan dalam membentuk dinding sel. Dinding sel ini diperlukan untuk menjaga stabilitas dan kelangsungan hidup sel, bagian terkecil dari tubuh kita.

Kolesterol juga merupakan prekursor atau bahan awal dalam pembentukan hormon-hormon steroid seperti hormone androgen, estrogen, dan progesteron.  Hormon-hormon ini berfungsi dalam mengontrol metabolisme, peradangan, sistem imun (kekebalan tubuh), keseimbangan cairan, perkembangan cirri-ciri seksual dan kemampuan dalam menghadapi kesakitan dan cedera.

Selain itu, kolesterol juga dipakai sebagai bahan awal dalam membentuk cairan empedu, yang nantinya dipakai untuk pencernaan lemak di usus, dan vitamin D untuk proses metabolisme tulang.  Pada hewan bertulang belakang, produksi kolesterol lebih banyak dilakukan oleh sel-sel hati dibandingkan sel-sel lain didalam tubuhnya.

Kolesterol adalah molekul yang sulit untuk larut didalam air.  Karena sifatnya ini, maka ia tidak dapat dengan mudah ditransportasikan didalam darah karena sifat darah yang seperti air.  Untuk memudahkan transportasi ini maka kolesterol kemudian diikatkan ke semacam molekul protein yang disebut lipoprotein.  Lipoprotein ini berbentuk seperti selubung dimana bagian luarnya hidrofilik dan bagian dalamnya lipofilik. Kolesterol dibawa dibagian dalam molekul lipoprotein ini.

Terdapat beberapa jenis lipoprotein yang dikenal, dibagi berdasarkan densitasnya.  Mulai dari VLDL (Very Low Density Lipoprotein), IDL (Intermediate Density Lipoprotein), LDL (Low Density Lipoprotein) dan HDL (High Density Lipoprotein).  VLDL, IDL dan LDL berfungsi membawa kolesterol yang disintesis di hati menuju keseluruh tubuh sedangkan HDL berfungsi membawa kolesterol dari jaringan ke hati.

Kolesterol yang diantarkan keseluruh tubuh akan dimanfaatkan menjadi hormon-hormon, sistem imun, dinding sel, dan sebagainya seperti yang telah disebutkan sebelumnya.  Sedangkan yang berada di hati akan dirubah menjadi asam empedu. Asam empedu ini akan disalurkan ke dalam pencernaan, tepatnya pada usus 12 jari yang berfungsi untuk melarutkan lemak-lemak yang kita makan.  Sebagian besar asam empedu ini akan kembali diserap sedangkan yang tersisa akan keluar bersama kotoran.  Asam empedu inilah yang membuat kotoran manusia berwarna.

Bersambung ke “Hiperkolesterolemia“.

Penulis: dr. La Ode Hamzah Rachmat