MUI: Jihad Rasulullah SAW Bukan Dengan Cara Menebar Teror

LDII SULUT | Lembaga Dakwah Islam Indonesia Provinsi Sulawesi Utara

MUI: Jihad Rasulullah SAW Bukan Dengan Cara Menebar Teror

Silaturahim DPD LDII Minsel dengan Ketua MUI Minsel

Indonesia yang kaya akan keberagaman adat dan budaya menjadi daya tarik tersendiri di mata dunia. Keberagaman ini menjadi warna yang mempesona dalam harmoni nusantara. Sayangnya, ada pihak-pihak yang ingin merusak ketentraman yang sudah terbangun baik. Terlebih pihak tak bertanggung jawab itu mengatasnamakan jihad dan islam.

Jihad dengan cara teror bukan ajaran islam, sekalipun pelakunya mengaku untuk menegakkan syariat islam. “Terorisme yang mengatas namakan jihad adalah kekeliruan. Jihad dengan cara menebar ketakutan bukanlah jihad yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW”, tegas Ketua MUI Minsel, Ust. Ishak Ahmad.

Perkembangan paham radikal disebabkan karena lemahnya pemahaman terhadap ajaran agama islam. Untuk melindungi umat dari pengaruh radikalisme, maka para pendakwah harus meningkatkan semangat juangnya. Pembinaan umat butuh pengorbanan, namun hasilnya akan berdampak besar. “Pendakwah itu bukan profesi, namun kewajiban. Butuh perjuangan, tenaga, bahkan biaya pribadi”, ujar Ishak saat LDII Minsel bersilaturahim ke kediamannya.

LDII sendiri sangat menentang radikalisme. NKRI merupakan harga mati bagi seluruh warga LDII. Hal ini diwujudkan dengan pernyataan DPP LDII untuk menentang ISIS dan diapresiasi oleh Mabes TNI. Selain itu LDII juga menjadi ormas islam pertama yang bekerja sama dengan TNI mengembangkan program kader bela negara.

LDII juga menggelar pembinaan umat secara rutin untuk memberikan pemahaman agama islam yang kuat. Ketua DPD LDII Minsel Rio Salsabila Yusuf mengutarakan bahwa LDII memiliki program intensif untuk pembinaan agama. “Dalam seminggu bisa berlangsung sebanyak 3 kali pertemuan untuk dewasa dan hampir tiap hari untuk usia anak-anak dan remaja”, pungkasnya.