DMI Minsel Merintis Pengembangan Ekonomi Syariah Berbasis Masjid
Masih banyak yang memandang perbankan syariah sebelah mata dibanding perbankan konvensional. Namun faktanya, perbankan syariah memiliki daya tahan yang lebih kuat menghadapai guncangan krisis dibanding bank konvensional. Melalui sistem bagi hasil, ekonomi syariah membuat tidak adanya jarak antara sektor keuangan dan sektor riil.
Melihat keadaan ini, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Minsel memiliki program menjadikan masjid sebagai pusat pengembangan ekonomi syariah.“Selama ini masjid hanya menjadi pusat ibadah saja. Ke depan, kami ingin mengembangkan masjid juga sebagai pusat pengembangan ekonomi umat secara syariah”, ujar Abdul Azis Nata, Ketua DMI Minsel.
Bagi seorang muslim, segala aktivitas yang didasarkan pada tuntunan syariah akan membawa manfaat bagi kehidupannya. Dengan mengamalkan ekonomi syariah jelas mendatangkan banyak manfaat yang besar bagi umat Islam itu sendiri. Dengan memaksimalkan masjid sebagai sentral kegiatan ekonomi dan ibadah, diharapkan akan banyak membawa keberkahan.
Selain itu, perkembangan ekonomi syariah memiliki prospek yang cerah. Azis memaparkan peluang besar masjid sebagai pusat pengembangan ekonomi syariah masih terbuka lebar. “Di Indonesia bank syariah tumbuh hanya sekitar 5% dan koperasi syariah hanya 3%. Ini peluang besar”, ujar Azis yang juga menjadi ketua Ta’mir Masjid Al-Mu’minuun Amurang ini. BTM (Badan Ta’mir Masjid) Al-Mu’minuun Amurang juga menjadi BTM teladan se-Provinsi Sulawesi Utara.
Program ini direncanakan akan diluncurkan DMI Minsel dalam waktu dekat. Koperasi Al-Manshurin Tompaso Baru akan dijadikan sebagai pilot project. Koperasi ini dipilih karena merupakan koperasi yang sudah berjalan baik. Tinggal menyempurnakan sistemnya agar bisa menjadi koperasi syariah seutuhnya. Apabila program sudah bisa berjalan dengan lancar, program ini akan ditularkan pada semua masjid di Minahasa Selatan.
Koperasi Al-Manshurin merupakan koperasi yang dibangun oleh LDII Minsel untuk pemberdayaan ekonomi umat. Tahun lalu koperasi ini berhasil mengelola dana lebih dari 140 juta rupiah dengan keuntungan meningkat 15%. Al-Mansurin telah membantu kesejahteraan warga Tompaso Baru. Salah satu programnya membina pelaku UMKM agar bisa lebih berkembang. Pembudidayaan itik juga dalam proses pengembangan. Sayangnya, bantuan pemerintah belum sampai pada koperasi ini. “Kami berharap (koperasi Al-Manshurin) bisa mendapatkan bantuan dan kerja sama dari pemerintah sehingga ekonomi masyarakat bisa lebih cepat berkembang”, ujar Ketua koperasi Al-Manshurin, Irwan Nurhamidin, SE yang juga merupakan Sekretaris DPD LDII Minsel.