Ngopi Bareng: Dialog Santai untuk Mempererat Hubungan dan Menyelesaikan Konflik

Jakarta, 21 Februari 2025 – Rangkaian kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) II Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) tahun 2025 resmi dimulai dengan kegiatan “Ngopi Bareng” yang berlangsung di Grand Ballroom Pondok Pesantren Minhajurrosidin, Lubang Buaya, Pondok Gede. Acara ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai 21 hingga 23 Februari 2025.
Kegiatan “Ngopi Bareng” menjadi wadah bagi para peserta untuk berbagi pengalaman dan mendiskusikan berbagai konflik serta penanganannya di wilayah masing-masing. Acara ini dihadiri oleh empat perwakilan dari setiap DPW LDII di Indonesia, yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, Biro Komunikasi Informasi dan Media (KIM), serta Biro Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).

Acara dibuka secara resmi oleh Sekretaris Umum DPP LDII, Doddy Taufik Wijaya. Dalam sambutannya, Ketua Umum DPP LDII, Criswanto Santoso, menyampaikan bahwa kegiatan “Ngopi Bareng” dapat menjadi contoh yang efektif untuk memfasilitasi diskusi dan komunikasi antara para pemangku kepentingan di setiap daerah. “Ngopi bareng bersama stakeholder di wilayah masing-masing bisa menjadi jalan agar semua diskusi bisa lebih cair dan komunikasi dapat berjalan dengan lancar,” ujarnya.
Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan sesi berbagi pengalaman dan diskusi. Beberapa perwakilan daerah membagikan pengalaman mereka dalam menyelenggarakan kegiatan “Ngopi Bareng” di wilayah masing-masing. Dari sesi ini, terungkap bahwa beberapa daerah telah berhasil menerapkan metode ini untuk menjalin komunikasi yang lebih baik dan mencairkan suasana dengan stakeholder terkait.

Dalam sesi diskusi, para peserta membahas berbagai strategi dalam menangani konflik. Salah satu peserta menyampaikan bahwa pendekatan yang bijak dan santun sangat diperlukan dalam meredam konflik. Ketua Umum DPP LDII, Criswanto Santoso, menekankan bahwa setiap daerah perlu memahami bahwa tidak semua masalah memiliki solusi yang sama. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan dari hati ke hati untuk menemukan penyelesaian yang tepat. “Bicara bersama dengan stakeholder dalam suasana yang santai, seperti saat ngopi bersama, dapat menjadi solusi yang efektif,” tambahnya.
Selain itu, dalam kegiatan ini juga disoroti peran kopi sebagai simbol kebersamaan yang dapat mempererat hubungan antar masyarakat. Salah satu peserta menuturkan bahwa kopi bukan sekadar minuman, tetapi juga menjadi wadah untuk membangun komunikasi yang lebih baik. “Kopi dapat menjadi simbol kebersamaan dan kesatuan, yang membantu memperkuat hubungan antar masyarakat,” ujarnya.
Pada penutupan kegiatan “Ngopi Bareng”, Sekretaris Umum DPP LDII, Doddy Taufik Wijaya, mengungkapkan apresiasinya terhadap keberhasilan acara ini dalam memfasilitasi diskusi dan berbagi pengalaman mengenai konflik di daerah masing-masing. “Kami berharap kegiatan ini dapat membantu memperkuat hubungan antar masyarakat dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya penanganan konflik yang bijak dan santun,” ungkapnya.
Menanggapi kegiatan ini, Ketua DPW LDII Sulawesi Utara, H. Djafar Wonggo, turut menyampaikan harapannya. “Saya berharap bahwa kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan dan diimplementasikan di daerah masing-masing. Diskusi yang santai tetapi penuh makna seperti ini akan sangat membantu dalam menciptakan solusi yang harmonis bagi setiap konflik yang muncul,” ujarnya.
Dengan demikian, kegiatan “Ngopi Bareng” dalam rangkaian Rakornas II LDII tahun 2025 berhasil menjadi wadah yang efektif untuk membangun komunikasi dan menyelesaikan konflik dengan cara yang bijak dan santun. Diharapkan metode ini dapat diterapkan lebih luas di berbagai daerah guna mempererat hubungan antar masyarakat dan stakeholder.
Turut hadir dalam kegiatan ini perwakilan DPW LDII Sulawesi Utara, antara lain:
• Ketua: H. Djafar Wonggo
• Sekretaris: H. Soenarwan
• Wakil Sekretaris Bidang Biro Komunikasi Informasi dan Media (KIM): Ridwan Dawud Kristanto
• Biro Hukum dan HAM: Subali Kusno
Penulis :
apt. Ridwan Dawud Kristanto, S. Farm. (Wakil Sekretaris DPW LDII Sulut)