Kurban LDII Minsel Tembus 100 Juta
Umat muslim merayakan Idul Adha 1437 H pada Senin (12/09). Momen ini menjadi kesempatan untuk meningkatkan tawakal mendekat kepada Allah. Orang yang mampu dan mau melaksanakan kurban adalah orang yang diberi keluasan hati sehingga bisa ridho kepada Allah. Hal ini diungkapkan oleh Ketua DPD LDII Minsel Rio Salsabila Yusuf saat memimpin shalat Idul Adha di halaman masjid Al-Hidayah Tompaso Baru. “Nabi Ibrahim dulu diperintahkan untuk mengorbankan anaknya. Walau susah tapi karena perintah Allah maka dilaksanakan. Saat akan dikerjakan, ternyata Allah memberi pertolongan. Ismail diganti dengan seekor domba untuk dikurbankan. Inilah contoh pertolongan kepada orang yang ridho kepada peraturan Allah,” imbuhnya.
Keutamaan ibadah kurban sangatlah besar. Bahkan, saking besarnya hanya bisa ditandingi dengan orang yang mati jihad fii sabilillah. Sebab, selain membuktikan kepasrahan kepada Allah, kurban juga memberikan maslahat yang luas ke masyarakat. “Adanya dalam Islam setiap orang bisa mendapat derajat yang sama di mata sosial itu karena diawali dengan qurban. Yang sehari-hari tidak bisa makan daging akhirnya bisa ikut makan,” tegasnya.
Rio meminta agar perhitungan daging kurban janganlah dipermasalahkan. Jangan perbedaan persentase patungan dengan daging yang didapat timbul menjadi perselisihan. “Yang dihitung sebagai pahala adalah ibadahnya. Bukan dagingnya,” ujarnya.
Panitia kurban DPD LDII Minsel juga meminta agar warga percaya kepada panitia. “Semua sudah dilakukan sesuai musyawarah dan panitia akan bekerja dengan amanah,” ujar Ketua Panitia Marzuqi Arifien. Dari hasil tebar daging kurban, DPD LDII Minsel sudah membagikan total 865 kantong. Hewan kurban total ada 10 sapi dan 2 kambing. Dengan asumsi harga sapi Rp 11jt/ekor dan kambing Rp 2jt/ekor maka total nilai ekonominya mencapai Rp 114.000.000.