Dr. Ahmad Ali Gelar Tausiyah Kebangsaan di Kampus IAI Kotamobagu: Bahas Nasionalisme dan Nilai Kebajikan LDII

LDII SULUT | Lembaga Dakwah Islam Indonesia Provinsi Sulawesi Utara

Dr. Ahmad Ali Gelar Tausiyah Kebangsaan di Kampus IAI Kotamobagu: Bahas Nasionalisme dan Nilai Kebajikan LDII

Kotamobagu, Rabu (8/10/2025) –
Suasana pagi menjelang siang di Kampus Institut Agama Islam Kotamobagu (IAIK) terasa cerah dan penuh antusiasme. Udara sejuk khas Kota Kotamobagu berpadu dengan semangat mahasiswa dan civitas akademika yang memadati Aula Kampus IAIK untuk mengikuti kegiatan Road Show Tausiyah Kebangsaan yang menghadirkan Cendekiawan Muda Nahdlatul Ulama (NU), Dr. Ahmad Ali MD, M.A., dengan tema “Mencapai Indonesia Emas 2045 dengan Hikmat dan Kebijaksanaan.”

Kegiatan Road Show Tausyiah Kebangsaan oleh Dr. Ahmad Ali MD, M.A. di Kampus Institut Agama Islam Kotamobagu.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Kampus IAIK ini disambut hangat oleh Rektor IAIK, Dr. Muliadi Mokodompit, S.E., M.Si., dan Ketua Yayasan Darul Muttaqien, Drs. H. Zainul A. Lantong, S.H., bersama segenap civitas akademika kampus.

Dr. Ahmad Ali : “LDII merupakan bagian dari Ahlusunnah wal Jamaah, yang berpedoman pada Al-Qur’an dan As-Sunnah, serta mempelajari hadist-hadist Kutubus Sittah”

“Terima kasih dan selamat datang di kampus kami. Suatu kebanggaan bagi kami menjadi bagian dari kegiatan road show tausiyah kebangsaan yang dibawakan langsung oleh tokoh cendekiawan muda NU. Semoga pertemuan ini membawa kebaikan dan hikmah bagi kita semua,” ujar Dr. Muliadi Mokodompit dalam sambutannya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Darul Muttaqien, H. Zainul A. Lantong, S.H., yang juga merupakan Ketua Aliansi Masyarakat Adat Bolaang Mongondow (AMABOM), menyampaikan apresiasi atas terjalinnya hubungan baik antara LDII dan dunia pendidikan, termasuk dengan Kampus IAIK.

Sambutan Rektor IAIK, Dr. Muliadi Mokodompit, S.E., M.Si

“Kami mengapresiasi kerja sama dan dukungan LDII dalam dunia pendidikan, khususnya di kampus ini. Beberapa dosen IAIK juga merupakan warga LDII yang berkompeten dan berdedikasi tinggi, salah satunya Dr. Dwi Pramono, Lc., M.S.I., dari Departemen Pendidikan Keagamaan dan Dakwah DPP LDII, yang saat ini juga hadir bersama kita di sini,” ujar H. Zainul.

“Kami berharap sinergi seperti ini dapat terus terjaga untuk bersama-sama membentuk generasi muda yang cerdas, berakhlakul karimah, dan cinta tanah air,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Ahmad Ali MD, M.A., yang juga merupakan Dosen Pascasarjana Universitas PTIQ Jakarta dan Wakil Sekretaris Lembaga Pengkajian dan Penelitian (LPBKI) MUI Pusat, menyampaikan tausiyah kebangsaan bertema “Mencapai Indonesia Emas 2045 dengan Hikmat dan Kebijaksanaan.”

Sambutan Ketua Yayasan Darul Muttaqien, H. Zainul A. Lantong, S.H., yang juga merupakan Ketua Aliansi Masyarakat Adat Bolaang Mongondow (AMABOM)

Ia menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara besar dengan kekayaan alam dan budaya yang luar biasa, namun sekaligus membutuhkan penguatan nilai kebangsaan dan spiritualitas dalam mengelola keberagamannya.

“Negara kita memiliki luas hampir dua juta kilometer persegi dengan puluhan ribu pulau dan sekitar 280 juta jiwa penduduk. Keragaman ini adalah anugerah yang harus kita rawat dengan semangat kebersamaan, nasionalisme, dan moderasi beragama,” tutur Dr. Ahmad Ali.

Dalam tausiyahnya, Dr. Ahmad Ali juga menyinggung hasil risetnya tentang Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang tengah ia dalami untuk penyusunan buku ketiganya berjudul “Nasionalisme dan Peran Dakwah LDII di Indonesia.”

“Ada banyak ormas Islam besar seperti NU dan Muhammadiyah, namun yang menarik bagi saya untuk diteliti secara sistematis adalah LDII, karena memiliki karakter dan sistem pembinaan umat yang unik serta konsisten dalam menanamkan nilai-nilai kebajikan di masyarakat. Saya ingin mengkajinya secara ilmiah dan objektif berdasarkan data lapangan,” jelasnya.

Dalam risetnya, ia menemukan 11 nilai kebajikan yang dijalankan oleh jamaah LDII, seperti amal saleh, kebersihan, kedisiplinan, solidaritas, rukun, kerja sama, ukhuwah, kepedulian sosial, dan kemandirian. Selain itu, LDII juga menanamkan Tri Sukses Generus serta Enam Tabiat Luhur yang membentuk karakter anggotanya menjadi pribadi alim, mandiri, dan berakhlakul karimah.

Lebih lanjut, Dr. Ahmad Ali menegaskan bahwa LDII merupakan bagian dari Ahlusunnah wal Jamaah, yang berpedoman pada Al-Qur’an dan As-Sunnah, serta mempelajari hadist-hadist Kutubus Sittah.

“Dalam penelitian saya, LDII sangat konsisten pada manhaj Ahlusunnah wal Jamaah. Mereka mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan merujuk pada Kutubus Sittah – enam kitab hadist utama, yaitu Shahih Al-Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Jami’ At-Tirmidzi, Sunan An-Nasa’i, dan Sunan Ibnu Majah,” jelasnya.

Dr. Ahmad Ali juga menegaskan pentingnya peran ormas Islam dalam menjaga nilai kebangsaan. “Dakwah hari ini harus menyejukkan, menguatkan moral bangsa, dan mempererat persaudaraan umat. Itulah semangat yang saya temukan dalam LDII dan patut menjadi teladan,” imbuhnya.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh jajaran pengurus DPW LDII Provinsi Sulawesi Utara, Pengurus DPD LDII Kota Kotamobagu, Pengurus DPD LDII Bolaang Mongondow serta perwakilan dari Kementerian Agama Kota Kotamobagu yang ikut mendukung kegiatan tersebut.

Tausiyah kebangsaan di Kampus IAIK ini menjadi momentum berharga bagi civitas akademika dan masyarakat untuk memperkuat komitmen kebangsaan, memperdalam nilai keislaman, serta mempererat sinergi antara dunia pendidikan, ormas Islam, dan pemerintah dalam mewujudkan Indonesia yang damai dan berkemajuan.

Penulis :
Apt. Ridwan D. Kristanto, S.Farm.
Wakil Sekretaris DPW LDII Sulawesi Utara
KIM/Lines Sulut