Perkuat Ilmu Astronomi Islam, LDII Sulut Gelar Pelatihan Hisab & Rukyat

Manado, 27 Februari 2025 – Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Utara, Ulyas Taha, M.Pd., secara resmi membuka Pelatihan Hisab & Rukyat yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulawesi Utara. Acara ini berlangsung secara hybrid dari Studio Utama Aula Masjid Baitul Ulya, Buha, Mapanget.

Dalam sambutannya, Ulyas Taha menyampaikan bahwa dalam hal rukyat masih terdapat perbedaan pendapat (khilafiah). Sebagian umat Islam menggunakan metode rukyat (pengamatan langsung terhadap hilal), sementara yang lain menggunakan metode hisab (perhitungan astronomi). Keduanya memiliki dasar dalil masing-masing. Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan pemerintah agar tidak terjadi perbedaan dalam pelaksanaan ibadah.
“Kita laksanakan syariat dengan berpuasa satu bulan penuh. Berpuasalah ketika melihat bulan dan berbukalah ketika melihat bulan,” pesan Kakanwil.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Kementerian Agama terus mendorong peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam bidang ini. Melalui pelatihan ini, peserta diharapkan dapat memahami metode perhitungan dan observasi secara lebih akurat sehingga dapat berkontribusi dalam penentuan kalender Islam di Sulawesi Utara.
“Kami mengapresiasi DPW LDII Sulawesi Utara atas inisiatifnya menyelenggarakan kegiatan ini. Sinergi antara pemerintah dan ormas Islam sangat diperlukan agar umat mendapatkan informasi yang benar dan berbasis ilmu pengetahuan terkait waktu ibadah,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua DPW LDII Sulawesi Utara, H. Djafar Wonggo, menekankan bahwa ilmu hisab dan rukyat memiliki peran penting dalam penentuan awal bulan Hijriah. Hal ini berkaitan langsung dengan pelaksanaan ibadah umat Islam, seperti puasa Ramadan, Idulfitri, dan Iduladha.
“Pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan ormas Islam dalam bidang hisab dan rukyat, sehingga penentuan awal bulan Hijriah dapat dilakukan dengan akurat dan ilmiah,” ujar Djafar Wonggo.
Ia juga berharap para peserta dapat mengikuti pelatihan dengan serius agar ilmu yang diperoleh dapat diaplikasikan di tengah masyarakat.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap peserta dapat menguasai ilmu hisab dan rukyat dengan baik serta berkontribusi dalam penentuan waktu ibadah secara akurat,” tambahnya.
Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan berbagai organisasi masyarakat Islam se-Sulawesi Utara. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi serta keseragaman dalam penentuan kalender Islam di wilayah tersebut. Selain itu, pelatihan ini juga mendorong sinergi dan kolaborasi antarorganisasi dalam menyatukan metode hisab dan rukyat, sehingga menghasilkan keputusan yang lebih akurat dan dapat diterima secara luas.


Sebagai narasumber, hadir perwakilan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Utara, H. Musanif, yang menyampaikan materi Metode Penetapan Awal Bulan Qomariah. Sementara itu, Toni Agus dari BMKG Sulut membawakan materi Observasi Hilal di BMKG, dan Dr. Wilnan Fatahillah dari Departemen Pendidikan DPP LDII menyampaikan materi tentang Hisab dan Rukyat Menurut Syariat.
Penulis:
Ridwan D. Kristanto
Wakil Sekretaris DPW LDII Sulut
KIM/Lines Sulut